Kejang sering kali dikaitkan dengan demam, terutama pada anak-anak. Namun, ternyata kejang ppdbpurbalinggakab.id juga bisa terjadi tanpa adanya peningkatan suhu tubuh. Kondisi ini sering menimbulkan kekhawatiran karena bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada sistem saraf atau kondisi medis tertentu. Untuk memahami lebih jauh, berikut penjelasan lengkap tentang kejang tanpa demam, penyebabnya, dan kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Apa Itu Kejang Tanpa Demam?
Kejang tanpa demam adalah kondisi di mana seseorang mengalami gerakan tubuh bhayangkarajayanews.id yang tidak terkendali, kaku, atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba tanpa disertai demam. Serangan ini bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada penyebab dan kondisi masing-masing individu.
Kejang ini bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Pada beberapa kasus, kejang tanpa demam mungkin hanya terjadi sekali dan tidak berulang, tetapi pada kasus lain, kondisi ini bisa menjadi gejala dari penyakit kronis seperti epilepsi.
Penyebab Kejang Tanpa Demam
Ada berbagai faktor yang dapat memicu kejang tanpa demam, mulai dari gangguan pada otak hingga kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab yang paling umum:
Epilepsi
Salah satu penyebab paling sering adalah epilepsi, yaitu gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan aktivitas listrik otak menjadi tidak normal. Penderita epilepsi bisa mengalami kejang berulang tanpa adanya demam.
Cedera Kepala
Trauma atau benturan pada kepala dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan kejang. Cedera bisa ringan atau berat, tetapi keduanya berpotensi memicu aktivitas listrik abnormal di otak.
Ketidakseimbangan Elektrolit
Kekurangan natrium, kalsium, atau magnesium dalam darah dapat mengganggu fungsi otak. Kondisi ini sering terjadi akibat dehidrasi berat atau gangguan metabolisme.
Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)
Ketika kadar gula darah turun drastis, otak kekurangan energi untuk berfungsi normal, yang kemudian dapat memicu kejang. Kondisi ini sering dialami penderita diabetes yang salah dalam mengatur dosis insulin.
Infeksi Otak atau Saraf Pusat
Infeksi seperti meningitis atau ensefalitis bisa menyebabkan peradangan di otak tanpa selalu disertai demam, terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh lemah.
Gangguan Tidur dan Stres
Kurang tidur, stres berat, atau kelelahan ekstrem juga dapat memicu kejang pada beberapa orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap gangguan sistem saraf.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika seseorang mengalami kejang tanpa demam untuk pertama kali, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, EEG (elektroensefalogram), atau MRI untuk menentukan penyebab pastinya.
Segera cari bantuan medis jika kejang berlangsung lebih dari lima menit, terjadi berulang dalam waktu singkat, disertai kehilangan kesadaran lama, atau jika pasien sulit bernapas setelah kejang.
Kesimpulan
Kejang tanpa demam bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada sistem saraf, seperti epilepsi, ketidakseimbangan elektrolit, atau cedera kepala. Jangan menganggap remeh kondisi ini, terutama jika terjadi berulang. Dengan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, penyebab kejang dapat diidentifikasi dan dikendalikan sehingga penderita bisa menjalani kehidupan normal tanpa gangguan berulang.