Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Umum Dilakukan

Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Umum Dilakukan – Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang. Sebagian besar orang hanya mengunjungi dokter ketika sakit. Padahal segala jenis penyakit dapat kita cegah sebelum kondisinya parah RTP. Jika kita melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala risiko penyakit yang ada dalam tubuh dapat kita ketahui sejak dini untuk mendapatkan pertolongan.

Pemeriksaan Kesehatan Berkala Penting Dilakukan

Mengingat pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting karena membantu mendeteksi gejala atau tanda penyakit, dalam beberapa kasus bahkan dapat mencegah timbulnya penyakit. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka dapat mengevaluasi faktor risiko untuk berbagai kondisi medis, skrining kanker dan penyakit lainnya. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga dapat menilai gaya hidup seseorang sehingga membantu Anda tetap sehat dan mengurangi berbagai risiko penyakit kronis atau mengancam jiwa.

Jenis-Jenis Pemeriksaan Kesehatan Umum

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan sebab tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Apalagi orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, berbagai penyakit jantung, ginjal perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Sementara kadar kolesterol dapat dikatakan normal berada di bawah 200 mg/dl. Usahakan tekanan darah Anda pada tingkat yang normal agar terhindari dari hipertensi dan risiko penyakit lain.
Pemeriksaan berikutnya, mengukur berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan apakah berat badan dan tinggi badan sudah ideal atau berisiko terkena penyakit ridak menular. Namun, pengukuran ini tidak berlaku untuk kondisi tertentu, seperti ibu hamil, atlit, dan kondisi kesehatan/penyakit yang menyebabkan penimbunan cairan berlebih di kaki serta perut.

2. Pemeriksaan Laboratorium

Dokter mungkin akan menyarankan tes darah untuk membantu mendiagnosis berbagai jenis penyakit. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi infeksi, perubahan yang berkaitan dengan diabetes dan juga anemia. Biasanya tes termasuk tes hematologi (menganalisis ukuran jumlah darah) dan tes biokimia (menganalisis kadar glukosa, asam urat, alanin transaminase atau bilirubin). Sementara tes urin juga membantu mendeteksi infeksi, penyakit ginjal dan kondisi lain dari sistem kemih.

3. Pemeriksaan Mata

Tes mata dianjurkan setidaknya setiap lima tahun sekali. Pemeriksaan mata dilakukan untuk memverifikasi ketahaman visual atau tajam penglihatan, bidang visual, tekanan mata dan untuk memeriksa apakah ada kerusakan saraf. Mengingat ancamaan penyakit glaukoma yang merupakan penyebab kedua kebutaan di dunia terutama berisiko untuk usia 40 tahun dan seterusnya. Oleh karena itu, penting melakukan pemeriksaan mata.

4. Pemeriksaan Pendengaran

Tes pendengaran diperlukan untuk megetahui sensitivitas pendengaran seseorang. Para ahli merekomendasikan untuk melakukan tes pendengaran tahunan, terutama untuk orang di atas 50 tahun. Setelah spesialis mengumpulkan informasi sebanyak mungkin pada pasien, tes berikut dilakukan:
Otoscopy: dilakukan untuk memeriksa keberadaan lilin yang berlebihan, peradangan internal, debit atau perforasi. Audiometri nada murni: dilakukan untuk menentukan tingkat ambang pendengaran pasien menggunakan tes konduksi udara dan tulang untuk juga memverifikasi kapasitas pendengaran telinga bagian dalam.
Audiometri ucapan: dilakukan untuk mengevaluasi kapasitas untuk membedakan suara yang berbeda dan mengidentifikasi kata-kata. Setiap tanda-tanda gangguan pendengaran yang terdeteksi tepat waktu dapat membantu menghindari, atau setidaknya menunda, beberapa aspek gangguan pendengaran.

5. Pemeriksaan Elektrodiagram (EKG)

Sementara untuk pemeriksaan elektrokardiogram merupakan tes yang berguna untuk mendeteksi masalah jantung dengan cepat dan memantau kesehatan jantung Anda. Ini adalah tes umum dan tidak menyakitkan. Pemeriksaan elektrokardiogram biasa disebut juga EKG yang biasa dilakukan di klinik dan rumah sakit. Sementara mesin EKG menjadi peralatan standar di ruang operasi dan ambulans.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *